English English Indonesian Indonesian
oleh

ALRI Mengawal Revolusi Indonesia

Pada Desember 1945, Markas Tertinggi TKR Laut Jawa Timur menyetujui pembentukan TKR Laut Sulawesi. Pada 2 Mei 1946, namanya diubah menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia Persiapan Sebrang (ALRI-PS) yang berpusat di Sidoarjo. Wilayah perjuangannya mencakup daerah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Jumlah anggotanya mencapai 500 orang. Tujuan organisasi ini adalah mengobarkan semangat perjuangan kepada rakyat dan mempertahankan kemerdekaan di Sulawesi Selatan.

Pimpinan ALRI-PS di Jawa adalah Djohan Dg. Mamangun, Wahab Tarru Dg. Mabela, Abdul Rachman Dg. Mabella, Abdullah Dg. Mabella, Sjamsul Arif, dan Sutrisno. Sementara pelaksana tempurnya, yang berangkat ke Sulawesi, antara lain ialah Hasan Ralla, Muh. Djafar, Manggu Dg, Sialla, Muh. Arsyad Temba, A.A. Rifai, P. Abdullah, R. Nasution, M. Amir, dan Achmad Lamo (Disjar 1973, 241–42).

Kapten Pahlawan Laut

Pada Juni 1946, komandan ALRI-PS mengeluarkan perintah untuk segera ke Sulawesi. Rombongan pertama dengan satu perahu layar dipimpin oleh Kapten Said menuju Majene. Bulan berikut berangkat rombongan kedua pimpinan Kapten Jusuf yang bertugas memberikan penerangan kepada rakyat dan mengacaukan siasat NICA Belanda. Setelah bertempur dengan NICA, kedua rombongan itu kembali ke Jawa, karena posisi Belanda lebih kuat di sana.

Pada September 1946, dibentuk lima kelompok ekspedisi ke Sulawesi yaitu: Majene dipimpin M. Amier dan Abd. Rachman, Parepare dipimpin Abdullah Daeng Mabella, Barru dipimpin Wahab Tarru, Makassar dipimpin Sjamsul Arif, dan Polombangkeng dipimpin M. Arsjad Temba. Mereka bertolak dari pelabuhan Pasuruan. Dari lima kelompok ini, yang berhasil mendarat di Sulawesi Selatan adalah kelompok yang ke Majene dan Polombangkeng.

News Feed