Kegiatan ini juga disertai pelatihan berupa peragaan bagaimana melakukan gerakan saat beraktifitas dirumah seperti posisi mengangkat, berdiri, duduk, tidur,bangun dari tidur sehingga dapat menghindari terjadinya gangguan atau cidera didaerah leher dan lengan.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di kelurahan Berua, khususnya pada ibu rumah tanggal yang tidak berstatus pegawai, baik pegawai negeri maupun swasta, dimana usia terbanyak berada pada range 41 – 55 tahun yaitu 33 orang atau 82,5%, sedangkan usia yang paling sedikit adalah usia antara 30 – 40 tahun, yaitu 7 orang atau 17,5%.
Sedangkan untuk variabel pendidikan diperoleh tingkat pendidikan yang terbanyak adalah S1, yaitu 25 orang atau 62,5% dan yang paling sedikit pada tingkat pendidikan SMA, D3 dan S2 – S3, yaitu sebanyak 15 orang atau 37,5%.
“Faktor umur mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap terjadinya nyeri leher dan lengan, disamping aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dapat terjadi karena bertambahnya usia akan diikuti dengan penurunan fungsi otot, terlebih otot belakang yang kecil dengan beban yang besar,” jelasnya.
Gangguan musculoskeletal seperti nyeri leher dan lengan memiliki konsekuensi yang serius pada masyarakat pada usia berapa pun, namun semakin memberatkan bagi usia yang lebih dewasa seperti pada usia 41 – 45 tahun dan bahkan semakin meningkat pada usia di atas 45 tahun.
Hal tersebut terjadi karena pada usia tersebut ditandai dengan adanya perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Pertambahan usia berpengaruh langsung terhadap kapasitas fisik, diantaranya fleksibilitas otot dan tulang belakang.