MAKASSAR, FAJAR — Pemerintah telah menambah kouta rumah subsidi sebanyak 34 ribu unit. Namun hingga kini belum tereaslisasi.
Hal tersebut membuat pengembang bingung. Sebab, batas waktu pembangunan rumah subsidi tersisa tiga bulan lagi. Jika realisasi penambahan kouta rumah subsidi terlambat, ada kemungkinan melintas ke tahun depan.
Ketua DPD REI Sulsel Mahmud Lambang, mengatakan pemerintah telah menyetujui penambahan kuota rumah subsidi 34 ribu unit tahun ini. Total kuota tahun ini mencapai 200 ribu unit. Sebelumnya
sudah ada 166 ribu.
Sayang hingga kini, kata Mahmud, pemerintah belum merealisasikan janjinya untuk mencairkan dana tambahan kuota FLPP. Dampaknya, akad belum bisa dilaksanakan. “Masyarakat sudah menunggu,” kata
Mahmud, Jumat, 4 Oktober 2024.
Lebih lanjut Mahmud menuturkan, dia juga merasakan dampak yang cukup besar dengan kouta tambahan FLPP yang belum dicairkan. Pasalnya banyak calon usernya yang terus menanyakan kapan
bisa melakukan akad.
Dia berharap kuota subdifi FLPP untuk MBR minimal dinaikkan. Setiap tahun kebutuhannya tidak kurang dari 300 ribu unit. Kemudian bagi angkatan kerja muda, generasi millenial diberikan perhatian khusus, terutama dalam hal aksesibilitas dan fasilitas
kemudahan membeli rumah.
Jumlah angkatan kerja muda dan generasi milenial sangat banyak. Bisa saja mereka diberikan fasilitas seperti FLPP. Akan tetapi, diber bunga yang lebih tinggi, antara 7 hingga 8 persen per tahun.
“Industri perumahan tumbuh pesat akan meningkatkan juga seluruh lini bisnis turunan yang jumlahnya mencapai 185 industri ikut berlari kencang,” ulasnya.
