FAJAR, WASHINGTON–Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah. Ada ribuan tentara baru yang dikirim.
Selain itu, AS juga mengirimkan serangkaian jet tempur dan pesawat lainnya untuk memperkuat perlindungan pasukan AS dan sekutunya. Pengerahan terbaru, termasuk pesawat tempur F-22 yang sulit dideteksi.
Keputusan tersebut menjadikan jumlah total pasukan Amerika di wilayah tersebut menjadi sebanyak 43.000, termasuk lebih dari selusin kapal perang.
Suasana Timur Tengah belakangan ini sangat panas. Israel meningkatkan serangan ke Palestina dan Lebanon, termasuk serangan yang menewaskan pemimpin Hizbulla, Hassan Nasrallah.
Iran kemudian membalas dengan penembakan setidaknya 180 rudal balistik ke Israel yang menimbulkan banyak kerusakan di Tel Aviv dan sekitarnya.
Mayor Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, juru bicara Pentagon mengatakan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah meningkatkan tingkat kesiapan pasukan tambahan AS sehingga mereka siap dikerahkan untuk segala kemungkinan.
Para pemimpin militer AS kini “hampir setiap hari” berdiskusi dengan Israel mengenai tanggapan Tel Aviv terhadap serangan rudal Iran. Dan ancaman terus berlanjut di Irak, Suriah, dan Laut Merah, tempat milisi yang didukung Iran mengancam pangkalan dan kapal komersial AS.
“Kami memiliki pasukan di seluruh kawasan. Tindakan apa pun mempunyai dampak potensial bagi pasukan kami,” kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan dikutip The Times of Israel. (amr)