HARIAN.FAJAR.CO.ID, TAKALAR –– Sejumlah tokoh masyarakat Galesong meminta pasangan calon bupati Takalar menjunjung tinggi budaya siri’ na’ pacce. Pilkada damai harus terwujud di Bumi Panrannuangku.
Sikap para tokoh masyarakat (tomas) ini terjadi saat silaturahmi calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dengan masyarakat Kecamatan Galesong, Rabu, 2 September. Lokasinya di kediaman salah seorang keturunan Karaeng Galesong yaitu, Abdul Kadir Karaeng Ngunjung.
Kehadiran salah seorang calon bupati Takalar, Syamsari Kitta (SK), sempat membuat tuan rumah kaget. Kejadiannya, saat beberapa orang berbisik terkait kehadirannya. Terlebih di lokasi tersebut juga hadir, calon bupati takalar, Firdaus Dg Manye.
Abdul Kadir Bostan Karaeng Ngunjung mengaku kehadiran Syamsari Kitta, tanpa ada koordinasi. Apalagi konfirmasi awal. “Selama menjabat bupati, beliau tidak pernah lagi berkunjung. Nah,, di momen Pilkada ini dia (Syamsari) ternyata datang lagi, tanpa ada konfirmasi sebelumnya,” sebut Karaeng Ngunjung.
“Jadi saat Pak Andi Sudirman tiba di kediaman kami, SK sudah ada menunggu beliau (ASS), nah begitu warga melihat dia (SK) sedang berdiri di dalam menunggu pak ASS, warga langsung bubarkan diri satu per satu,” tambahnya.
Kerabat Karaeng Galesong yang lainnya, Muhammad Yusuf Taba mengaku kecewa terhadap sikap salah satu calon bupati tersebut. Menurutnya, tidak semestinya tindakan tersebut dilakukan. Terlebih, hadir tanpa konfirmasi.
“Banyak warga meninggalkan lokasi karena ada sesuatu. Tidak mungkin, mereka pergi tanpa sebab. Intinya, harus ada komunikasi. Apalagi tuan rumah juga tidak mengetahui hal itu. Sebaiknya hindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pintanya.
