FAJAR, BONE– Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone dinilai belum tergarap optimal. Masih banyak sektor yang belum tersentuh atau termanfaatkan dengan baik.
Calon Bupati (Cabup) Andi Islamuddin berpendapat bahwa PAD Kabupaten Bone sangat memungkinkan untuk dilipatgandakan. Target PAD pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp336 miliar, namun jika dikelola dengan baik, PAD Bone berpotensi menyentuh angka Rp600 hingga Rp700 miliar.
“Kami sudah menghitung bahwa di Kabupaten Bone ini, PAD bisa meningkat hingga dua kali lipat,” ujar Islamuddin.
Dia menjelaskan, salah satu cara untuk meningkatkan PAD adalah melalui sektor investasi, terutama dengan memanfaatkan aset daerah, serta mengembangkan sektor pariwisata.
Di sektor investasi, misalnya, Islamuddin menyebut banyak aset milik Pemkab yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Menurut laporan BKAD Bone, nilai aset-aset tersebut diperkirakan mencapai Rp3 triliun.
Aset-aset yang menganggur ini dapat disewakan atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga, seperti investor. Contohnya, Gedung Pemuda yang dapat disewakan untuk keperluan acara pernikahan.
“Aset-aset di Bone ini pasif dan tidak bergerak, jadi tantangannya sekarang adalah bagaimana kita bisa mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tersebut,” jelasnya.
Selain investasi, sektor pariwisata di Kabupaten Bone juga dianggap sangat menjanjikan. Islamuddin menambahkan bahwa Bone merupakan salah satu wilayah terluas di Sulawesi Selatan, namun potensi pariwisatanya belum digarap secara maksimal.
Sebagai contoh, Tanjung Palette telah dikelola selama puluhan tahun dengan berbagai anggaran untuk pembangunan, pengelolaan, hingga rehabilitasi, tetapi kontribusi PAD-nya dinilai belum signifikan.
