FAJAR, BONE – Sampah plastik merupakan masalah serius yang dihadapi dunia internasional. Meski memberikan manfaat, sampah plastik juga berdampak buruk terhadap lingkungan.
Komitmen untuk mengurangi sampah plastik ini sudah tercermin dari para guru dan siswa di SMAN 5 Bone, Kelurahan Patangkai, Kecamatan Lappariaja. Mereka kompak membawa tumbler ke sekolah sebagai pengganti wadah plastik sekali pakai.
Selain memiliki daya tahan yang baik, tumbler dapat digunakan berulang kali, sehingga mengurangi penggunaan plastik sebagai wadah sementara.
Komitmen ini telah dijalankan oleh seluruh warga SMAN 5 Bone selama 18 tahun terakhir. Inovasi ini menjadi salah satu faktor yang mengantarkan SMAN 5 Bone meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penghargaan ini diterima langsung oleh SMAN 5 Bone di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kepala SMAN 5 Bone, Harbin Nur, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan upaya untuk menyadarkan generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan.
“Tujuannya adalah agar seluruh warga SMAN 5 Bone sadar dan peduli terhadap kebersihan, kesehatan, serta pelestarian lingkungan hidup, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman,” katanya.
Sekolah terus berkomitmen meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, serta menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus berinovasi di masa depan.
Selain membawa tumbler dan wadah makan, SMAN 5 Bone juga menjalankan program Lisa (Liat Sampah, Ambil), yang mengedukasi seluruh warga sekolah untuk berperan aktif menjaga kebersihan.
