English English Indonesian Indonesian
oleh

FAJAR Bertransformasi di Tengah Era, Pahami Kebutuhan Pembaca

FAJAR, MAKASSAR—Harian FAJAR berusia 43. Tahun ini, HUT mengangkat tema “Harmoni Kolaborasi” sebagai bagian dari perayaan usia baru. Acara syukuran berupa zikir dan doa bersama diadakan di Ballroom Harian FAJAR, Lantai 4, Grahapena, Senin, 30 September.

Komisaris Utama PT Media Fajar Indonesia, HM Agus Salim Alwi Hamu, mengingatkan kembali bagaimana FAJAR dibentuk dengan penuh perjuangan oleh para pendirinya puluhan tahun lalu. Meskipun penuh tantangan, mereka tidak menyerah. Semangat kebersamaan dan kolaborasi selalu ditunjukkan. Selain itu, para pendiri juga mengikuti perkembangan zaman serta membangun relasi yang kuat.

“Apalagi saat ini, kita harus membuka diri dan bertransformasi dengan teknologi yang ada, karena masa depan kini digerakkan oleh digitalisasi,” ujarnya.

Dia menambahkan, jika tidak beradaptasi dengan digitalisasi, maka apa pun bisa tenggelam di era ini. Saat ini adalah era kesadaran digital yang harus dipahami dan diterapkan. “Jurnalisme berkualitas harus diciptakan. Redaksi harus berubah, harus bisa menjadi kreator konten. Diharapkan hal ini dapat diwujudkan di usia baru FAJAR,” tegasnya. Selain itu, FAJAR juga melakukan transformasi melalui digitalisasi sumber daya manusia (SDM), yang memerlukan harmoni dan kolaborasi.

Pembina Harian FAJAR, Syamsu Nur mengenang awal berdirinya FAJAR. Selama tujuh tahun pertama, FAJAR mengalami banyak kesulitan. Namun, berkat kepemimpinan HM Alwi Hamu, FAJAR berhasil keluar dari masa-masa sulit tersebut. Meskipun begitu, Alwi Hamu tidak pernah menyerah dan belajar dari para pesaing.

“Pelajari dirimu sendiri, pahami kelemahan dan kekuatanmu,” jelasnya. Syamsu Nur juga berpesan agar FAJAR terus mempelajari kebutuhan berita yang diinginkan pembaca. “Inilah yang harus selalu ditekankan di usia FAJAR saat ini—jangan pernah menyerah, teruslah berkolaborasi, dan ciptakan harmoni yang berkualitas,” ujarnya. (wis/ham)

News Feed