English English Indonesian Indonesian
oleh

QR Code Picu Keributan, Pengendara Sampai Keluarkan Badik Ancam Petugas SPBU

WAJO, FAJAR — Pertamina telah memberlakukan QR Code untuk pembelian Pertalite. Sebagian warga belum siap dengan kebijakan itu.

Penggunaan QR Code MyPertamina dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) memang sudah lama berlaku bagi Solar. Namun, yang baru diterapkan adalah BBM jenis Pertalite.

Di Kabupaten Wajo, penggunaan kode batang alias QR Code menimbulkan keributan di SPBU. Berdasarkan informasi dihimpun, keributan terjadi di SPBU Amessangeng, Kelurahan Maddukelleng, Kecamatan Tempe, Minggu, 29 September 2024.

Salah seorang pengendara marah-marah ketika hendak melakukan pengisian di SPBU yang berlokasi di jalur dua Jalan Sawerigading itu.

“Petugas SPBU tidak mau melayani karena tidak ada barcode-nya. Jadi memicu kemarahan pengendara, lalu keluarkan senjata tajam (badik, red),” ujar Farid, warga di sekitar SPBU.

Penggunaan QR Code dalam pengisian BBM menjadi perhatian di media sosial, lantaran dinilai bertolak belakang dengan kebijakan terbaru dari PT Pertamina Patra Niaga. Penerapannya disebut berlaku mulai 1 Oktober 2024.

Kebijakan penggunaan barcode saat mengisi BBM memang menciptakan situasi yang dilematis bagi masyarakat.

“Di satu sisi, tujuan kebijakan ini untuk mengurangi penyalahgunaan dan distribusi BBM yang tidak tepat sasaran sangatlah baik,” nilai Andi Pajung, tokoh pemuda di Wajo.

Di sisi lain, ketidakpastian dalam implementasinya seperti di Makassar yang ikonsisten meminta QR Code. “Sementara di Wajo ada yang memintanya dan ada yang tidak. (Itu) menjadi sumber kebingungan,” katanya.

News Feed