English English Indonesian Indonesian
oleh

Kopel Indonesia Kecam Aksi Preman Serang Peserta Diskusi di Kemang

Berikut tuntutan dan pernyataan sikap Kopel Indonesia

  1. Kami mendesak dan menghimbau kepada pemerintah untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam merespons setiap suara-suara kritis dari warga negara yang berusaha untuk membangun pertukaran ide dan diskusi konstruktif atas pendapat yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah.
  2. Penyerangan ini adalah cermin dari meningkatnya premanisme dan budaya kekerasan yang merusak fondasi demokrasi. Negara harus menunjukkan keberpihakannya kepada hukum dan tidak memberikan ruang bagi tindakan anarkis semacam ini.
  3. Kami menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang berwewenang dan apparat penegak hukum untuk tidak berhenti hanya pada pelaku pengrusakan dan penganiayaan, akan tetapi segera menindak tegas pelaku dan otak intelektual di balik penyerangan ini.
    Jika tidak, akan muncul persepsi bahwa negara melindungi pelaku kekerasan dan membiarkan intimidasi terhadap suara-suara kritis.
  4. Kami menuntut transparansi dalam proses penyelidikan dan penanganan kasus ini. Rakyat berhak tahu tindakan apa yang diambil untuk menangkap pelaku dan otak intelektualnya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

KOPEL Indonesia berkomitmen untuk terus mengawasi situasi ini dan mendorong setiap pihak untuk bersatu dalam memperjuangkan hak asasi manusia, serta memastikan bahwa suara-suara kritis tidak akan pernah dibungkam oleh tindakan kekerasan.

“Kita tidak boleh membiarkan teror semacam ini menghentikan upaya kita dalam membangun masyarakat yang demokratis dan terbuka. Bersama-sama, kita akan membangun masa depan yang lebih baik untuk demokrasi di Indonesia.” (rls/zuk)

News Feed