FAJAR, NEW YORK–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu mengecam Barat karena bungkam dalam menghadapi perang Israel di Jalur Gaza. Israel sudah menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober.
“Sayangnya, banyak negara Barat tetap bungkam dalam menghadapi Israel, dan mereka tidak pernah mengambil sikap terhadap Israel,” kata Erdogan kepada NBC News yang berbasis di AS.
Bukan hanya diam, Erdogan juga menyebut mereka memihak Israel yang jelas-jelas sudah membantai warga Gaza selama hampir satu tahun perang berlangsung.
“Di antara sekutu NATO, sayangnya, ada banyak negara yang berpihak pada Israel. Saat ini kami berada di Amerika Serikat, dan Amerika Serikat sebenarnya adalah salah satunya,” katanya.
Erdogan mengatakan Presiden AS Joe Biden mengkritik Israel di satu sisi, tetapi memberi Israel senjata, amunisi dan telah mengirim kapal induk ke Mediterania untuk mendukung Tel Aviv.
Ketika ditanya tentang pemilihan presiden Amerika Serikat, di mana Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden AS Donald Trump bersaing untuk menduduki Gedung Putih, Erdogan mengatakan kerja sama antara Turki dan AS akan terus berlanjut, apa pun hasilnya.
“Sebagai pemimpin yang mengelola negara, bangsa, dan rakyat, tidak mungkin bagi kami untuk berpikir secara berbeda. Di tingkat global, posisi AS dan Rusia jelas. Kami akan terus menjaga hubungan dekat dengan semua pemerintahan,” katanya.
Ia juga menjelaskan mengenai hubungan Turki-Rusia dan keputusan Ankara untuk berpartisipasi dalam pertemuan BRICS pada bulan Oktober di Rusia. “Hubungan kami dengan Rusia bersifat multidimensi. Kami memiliki ikatan politik, ekonomi, budaya, dan industri pertahanan,” ujarnya. (amr)