FAJAR, MAKASSAR – Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) baru saja merilis hasil survei Pilgub Sulsel 2024. Hasilnya menunjukkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul jauh dengan elektabilitas mencapai 65,24 persen, sementara pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) hanya memperoleh 16,10 persen.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara DiA, Asri Tadda, menyatakan bahwa hasil survei semacam itu sah-sah saja. Namun, ia meragukan hasil survei yang dikeluarkan oleh SSI tersebut.
“Ya, tidak masalah jika SSI memiliki hasil seperti itu. Namun, jika diperhatikan, survei dari SSI sering kali membingungkan masyarakat,” ujar Asri kepada FAJAR, Rabu, 25 September.
Asri memberikan contoh kasus di Luwu Timur, di mana hasil survei SSI justru bertentangan dengan lembaga survei lain. Hal ini, menurutnya, membuat masyarakat bingung.
“Beberapa waktu lalu, survei SSI untuk Pilbup Lutim malah bertolak belakang dengan hasil dari LSI. Ini jadi lucu, masyarakat bingung mana yang benar. Bisa jadi salah satu yang keliru, atau bahkan keduanya,” jelasnya.
Karena itu, Asri menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terpengaruh oleh hasil survei SSI tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa tim internal DiA memiliki survei sendiri yang menjadi acuan kerja mereka.
“Kami tidak terpengaruh oleh itu, karena secara internal kami juga memiliki survei yang menjadi pegangan. Dalam survei internal kami, posisi DiA sangat meyakinkan untuk bisa memenangkan Pilgub Sulsel 2024,” tegasnya.
Asri, yang juga merupakan pentolan Mileanies, menambahkan bahwa tim DiA tetap akan fokus pada kerja-kerja penggalangan dan pemenangan yang telah direncanakan. Dengan terbentuknya struktur resmi, pergerakan menuju basis massa dapat dilakukan secara lebih optimal.
