Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Milad UMI, Historia 7 Dekade Mewakaf Diri dalam Peradaban
Opini|Senin, 24 Juni 2024 09:10 AM
Oleh: Syafruddin Muhtamar, Dosen Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia Perjalanan yang merentang ruang dan waktu hingga 70 tahun,
Mewaspadai Perekonomian yang Mengkhawatirkan
Opini|Minggu, 23 Juni 2024 20:05 PM
Oleh: Marsuki (Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB) FAJAR, MAKASSAR — Dalam sebulan terakhir banyak berita
Negara Bermain di Antara Muhammadiyah dan NU
Opini|Sabtu, 22 Juni 2024 10:57 AM
M. Qasim Mathar Kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan ruang yang teramat luas bagi warga bangsa dan negara itu
Idealisme vs Realisme = Pragmatisme?
Opini|Sabtu, 22 Juni 2024 10:15 AM
Oleh: Aswar Hasan Di alam pemikiran manusia, terbentang persimpangan jalan yang dihiasi tiga aliran filosofis: idealisme, realisme, dan
Macaca Maura: Dekat di Mata Jauh di Hati
Opini|Sabtu, 22 Juni 2024 10:13 AM
Oleh: M. Nawir, Alumni Sastra Unhas/ Anggota Komunitas Sahabat Alam Maros Ungkapan “dekat di mata jauh di hati”
- Sebelumnya
- 1
- …
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- …
- 215
- Berikutnya