Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Harapan dari Pilkada Raya Sulsel
Opini|6 hari lalu
Oleh: Marsuki (Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB) HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Syukur telah ditetapkan oleh KPU
Merawat Nalar Akademik Sebagai Siasat Bela Negara
Opini|Sabtu, 21 September 2024 18:51 PM
OLEH: Harry Isra MuhammadDosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman / Peserta Latsar KDOD LAN Samarinda Angkatan III Di kampus-kampus
Netralitas Jaksa di Tengah Pusaran Pilkada Serentak
Opini|Kamis, 19 September 2024 15:51 PM
Oleh: Ferry Tas, S.H., M.Hum., M.Si.(Asisten Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejati Sulsel/Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum
Praktik Politik Kekerabatan di Pemilu 2024
Opini|Rabu, 18 September 2024 09:00 AM
Oleh: Hasrullah Praktik politik kekerabatan di era ini menjadi pembicaraan hangat dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Politik kekerabatan
Kontestasi Gagasan
Opini|Rabu, 18 September 2024 08:55 AM
Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf Ketua KPPU RI Tahun 2015 – 2018 HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Hiruk pikuk pemilihan
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- …
- 215
- Berikutnya