Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Abenomics, Legacy Sang Perdana Menteri
Opini|Kamis, 14 Juli 2022 15:54 PM
OLEH: Andi Iqbal Burhanuddin, Alumni PERSADA Jepang/Dosen di Unhas Shinzo Abe lahir dari keluarga politisi nasionalis, putra mantan
Menjaga Kesehatan Mental Sama Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik
Opini|Rabu, 13 Juli 2022 13:06 PM
Oleh : Andi Zulfiana, Dosen Psikologi IAIN Parepare Di era modern saat ini menjaga kesehatan mental sama pentingnya
Merekonstruksi Syarat Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia
Opini|Rabu, 13 Juli 2022 12:58 PM
OLEH: Dian Fitri Sabrina, Dosen Universitas Sulawesi Barat/Doktor Ilmu Hukum spesifik terkait Kepemiluan di Universitas Airlangga Presidential Threshold
Kursi Menpan-RB?
Opini|Rabu, 6 Juli 2022 11:33 AM
Podium: Hasrullah. Kursi panas kembali terjadi di kabinet Jokowi, setelah meninggalnya Tjajo Kumolo. Bergabai spekulasi politik mulai dari
Bacarita Identitas Ketimuran Era Digital
Opini|Selasa, 5 Juli 2022 20:06 PM
OLEH: M. Nawir: Freelancer, Ketua Bidang Seni Budaya IKA Unhas Tulisan ini merupakan narasi lisan yang dibahas dalam
- Sebelumnya
- 1
- …
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- …
- 215
- Berikutnya