Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Budaya “Diteruskan” dan “Share” di Medsos
Opini|Sabtu, 13 Juli 2024 13:17 PM
M. Qasim Mathar Warga WhatsApp (WA) atau netizen sama dengan citizen (warga negara) terdiri tidak hanya satu macam
Meneguhkan Moderasi Beragama di Indonesia
Opini|Jumat, 12 Juli 2024 13:20 PM
(Refleksi atas Pidato Grand Syekh al-Azhar Cairo) Oleh: Barsihannor / Dosen Pemikiran dan Filsafat Islam UIN Alauddin Makassar
Hilangnya Pesona Makassar?
Opini|Rabu, 10 Juli 2024 11:50 AM
Oleh: Nasrullah Mappatang/ Alumni Fakultas Sastra Unhas Sebentar lagi Makassar dan Sulawesi Selatan akan melakukan suksesi kepemimpinan. Mampukah
Demam Profesor
Opini|Selasa, 9 Juli 2024 09:15 AM
SuarA: Nurul Ilmi Idrus Dalam UU No. 14/2015 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru besar atau profesor
Pustakawan Berkaliber di Era Artificial Intelligence
Opini|Selasa, 9 Juli 2024 09:00 AM
Oleh: NASRULLAH, Dosen UIN Alauddin Makassar/ Sekretaris ASDIP PTKI Hari Pustakawan menjadi sebuah momentum yang penting bagi profesi
- Sebelumnya
- 1
- …
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- …
- 215
- Berikutnya