FAJAR, MAKASSAR-Maju sebagai calon wakil gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi berpasangan dengan calon gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini memiliki misi untuk terus mengabdi. Fatma juga tidak ingin bertarung secara asal-asalan; dia berusaha menawarkan banyak solusi kepada masyarakat dan mendengarkan keluhan mereka terkait hal-hal yang paling dibutuhkan.
“Saya setiap kali bertemu emak-emak, mereka selalu meminta pemberdayaan. Sebenarnya, banyak wadah perempuan untuk berdaya, tetapi belum sampai pada titik terampil,” ungkapnya.
Dalam konteks ini, dia mengambil contoh dari sektor kuliner. Menurutnya, saat ini peluang di bidang kuliner sangat besar karena metode pemasaran produk sudah bisa dilakukan melalui gadget.
Dia sering bercerita kepada kalangan perempuan tentang pengalamannya dalam melihat potensi pasar kuliner. “Setiap kali keluar kota, banyak orang yang membeli oleh-oleh dari daerah lain, padahal di Sulsel pun banyak produk yang bisa dijual,” kata Fatma.
Contoh terdekatnya adalah ketika banyak orang berkunjung ke Bali dan membeli keripik pisang. “Padahal, Sulsel tidak kalah dalam hal itu. Bedanya, mereka mampu menembus pasar nasional, yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kemasan yang menarik, tampilan yang bagus, serta ide dan kreativitas yang berjalan dengan baik.”
“Dari sektor lain, di Jawa misalnya, hampir semua bagian ayam bisa dijadikan uang. Dagingnya, kulitnya, cekernya, dan ususnya semua bernilai ekonomi. Di sini, kita masih kesulitan menemukan hal-hal seperti itu yang bisa menghasilkan nilai ekonomis. Maka, tugas saya adalah memastikan hal ini juga dapat terwujud di Sulsel,” tambahnya.
Dengan demikian, Fatma mengajak masyarakat untuk saling mendukung dalam mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi, salah satunya melalui proses demokrasi yang sedang berjalan.
“Itulah sebabnya saya mendampingi Bapak Andi Sudirman. Saya tahu betapa hebatnya dia saat menjabat sebagai gubernur. Kita bisa melihat banyak pencapaian monumental selama masa pandemi, termasuk pembangunan infrastruktur, konektivitas jalan ke berbagai daerah, serta peningkatan ekonomi pasca-pandemi yang tumbuh di atas rata-rata nasional,” tuturnya.
Fatma juga mengajak kaum perempuan untuk menjadi bagian dari proses pembangunan daerah. Ini harus dilakukan dengan semangat. “Perempuan yang bahagia dimulai dari kesehatan lahir dan batin. Karena perempuan akan menjadi penentu masa depan generasi bangsa.”
“Dengan sehat lahir dan batin, maka perempuan akan bahagia. Madrasah pertama seorang anak adalah ibu. Apa yang ditanamkan oleh seorang ibu, itulah yang akan menjadi masa depan anaknya,” tutupnya. (widyawan/*)
