English English Indonesian Indonesian
oleh

Salah Kaprah Produk Makanan Beku Dikira Tak Punya Gizi Tinggi

Peran Ibu dan Keluarga

Bagi Ayu, peran ibu dan keluarga sangat diharapkan bisa ikut berkontribusi menghasilkan generasi penerus yang penuh gizi. Anak-anak bisa mengonsumsinya dengan bahagia serta menjadi asupan berharga bagi masa depan mereka. Sebagai orangtua, asupan bergizi untuk anak sangatlah penting.

“Kita sebagai orang tua sangat bertanggung jawab dalam pemenuhan gizi dan kesehatan anak,” tegasnya.

Japfa tak ingin orang tua berjuang sendiri memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Perusahaan peternakan terbesar di Indonesia tersebut menggandeng Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) Universitas Indonesia (UI).

Japfa melakukan pengukuran gizi anak-anak Indonesia dengan mengkonsumsi makanan protein hewani. Lebih dari 1.000 anak sekolah dasar, taman kanak-kanak, dan balita yang diberi makanan bergizi pada Mei hingga Juni 2024 lalu.

Kota Makassar juga menjadi sasaran dari program Japfa tersebut. Selain Makassar, ada empat kota lainnya yang disasar program serupa, yakni Sragen, Mempawah, Malang, dan Padang. Studi ini menguji tiga model pemberian makan bergizi, yakni Ready to Eat (RTE), Ready to Cook (RTC), dan Swakelola. Program ini diharapkan mendorong anak-anak mengkonsumsi protein hewani.

“Konsumsi protein hewani di Indonesia masih rendah dari beberapa negara maju,” ujar Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rachmat Indrajaya.

Tekan Stunting

Ahli Gizi FKM UI Prof Sandra Fikawati, menyebutkan bahwa manusia membutuhkan 20 jenis asam amino. Menurutnya, sembilan dari 20 jenis asam amino tersebut didapatkan dari makanan. Kebutuhan protein harus diperjuangkan dari meja makan. Sebab, banyak ditemui kasus stunting karena kekurangan asupan protein. “Protein sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak,” tuturnya.

News Feed