Faktanya, pencapaian target-target program kerja yang dijanjikan dan akan dilaksanakan tersebut keberhasilannya ternyata bukan hanya ditentukan oleh kemampuan para kandidat itu sendiri. Sebab faktanya ditentukan pula oleh adanya peran penting para pemangku kepentingan lainnya. Utamanya para otoritas kebijakan strategis yang ada di masing-masing wilayah di Sulsel.
Seperti: Perwakilan Kemenkeu terkait pelaksanaan Kebijakan Fiskal di daerah; perwakilan Bank Indonesia (BI) terkait menjaga stabilitas harga di daerah; Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terkait menjamin pembiayaan perbankan untuk sektor ekonomi potensial di daerah; Perwakilan Lembaga-lembaga sektoral Pusat (KL/Non-KL), terkait pengeluaran atau belanja Lembaga Pusat strategis di daerah; para pengusaha, terkait pelaksana berbagai kegiatan produktif di daerah; serta masyarakat umum Sulsel, terkait sebagai pelaku utama yang menentukan konsumsi di Sulsel.
Sehingga dapat dikatakan bahwa para kandidat pemimpin daerah jika terpilih, keberhasilannya sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam bekerja sama secara bersinergi, terintegrasi secara harmonis dengan berbagai pemangku kepentingan strategis yang ada berkat kemampuannya dalam melaksanakan amanat dalam perannya sebagai pemimpin daerah yang professional karena kemampuan dan kapasitasnya yang andal, kemudian mampu mengayomi sebagai pengarah dan pelindung bagi seluruh Masyarakat yang dipimpinnya, serta berperilku baik dan merakyat, sehingga mampu menjadi individu dan pribadi yang dapat diteladani.
