Sementara itu, analis politik Unhas lainnya, Andi Ali Armunanto, menilai, banyak pemilih di Makassar yang bersifat pragmatis. Ada kecenderungan bahwa mereka terbiasa dengan pragmatisme, baik melalui hubungan yang saling menguntungkan maupun hubungan yang bersifat transaksional. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa ada kelompok masyarakat yang lebih rasional dan idealis dalam menilai relasi. “Mereka tidak bisa dikatakan sebagai pemilih loyal, karena mereka cenderung berganti-ganti pilihan berdasarkan program yang dinilai,” katanya.
Sebaliknya, menurut Ali, pemilih yang loyal adalah mereka yang tidak terlalu memahami politik, yang lebih mengandalkan ikatan kekeluargaan atau kedekatan pribadi. (mum/ham)