FAJAR, ENREKANG — DPRD Enrekang menyoroti kinerja Penjabat (Pj) Bupati Enrekang, Baba.
Sorotan dewan ini karena Pj Bupati Enrekang dianggap tak mampu mengelola keuangan Pemkab Enrekang.
Dewan menganggap dimasa transisi pergantian kepala daerah, kondisi keuangan Pemkab Enrekang mengalami defisit.
Hal tersebut diungkapkan Legislator Demokrat Enrekang, Andi Hairul. “Sebenarnya kalau kinerja bagus ji memang. Karena memang defisit (keuangan) sehingga tersendat pembayaran, banyak demo-demo menyangkut pembayaran, na memang defisit ji Enrekang,” katanya, pada Jumat, 20 September.
Andi Hairul mengungkapkan, bahwa memang dengan kondisi keuangan Pemkab Enrekang sekarang susah.
“Susah memang kalau ada anggarannya masuk dibayar semua dahlu yang kita anggap persoalan mendesak yang penting dahulu tapi sebenarnya penting semua,” ucapnya.
Hairul membeberkan bahwa yang belum terbayarkan atau yang menjadi utang Pemkab Enrekang seperti, BPJS Kades dan aparat desa yang tidak terbayar, TPP ASN selama enam bulan tidak terbayar.
“Memang defisit kondisi keuangan. Kan sebenarnya ini persoalan dana transfer per tiga bulan kalau saya tidak salah, tetapi kalau mau dibayar semua tidak cukup, kalau dibayar mi itu,” bebernya.
Hairul mengungkapkan bahwa Pemkab Enrekang memiliki utang kurang lebih Rp500 miliar itu sudah sama dengan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Itu mi kasih berat Enrekang karena semua menuntut baru dana transfer masuk tidak cukup,” ungkapnya.
Senada dengan Anggota DPRD Enrekang Umar, menuturkan bahwa memang ada evaluasi dari masing-masing partai parlemen terkait kinerja Pj Bupati Enrekang.