Sebab, tidak semua pemilih di Sulsel rasional. Ini terlihat jelas dari setiap survei yang selalu menempatkan andecided voters di angka cukup tinggi. Di segmen ini, pemilih lebih cenderung didominasi oleh pemilih pragmatis.
Mereka bisa saja mengambil keuntungan dengan melahap semua kandidat. Sehingga, mereka akan membandingkan siapa yang paling menguntungkan, itulah yang akan dipilih.
Itu sebabnya, para kandidat cenderung berhati-hati dalam bergerak. Sebab, kondisi ini juga bisa menjadi boomerang bagi mereka, karena masyarakat biasanya cepat terpengaruh dengan isu-isu yang beredar tanpa konfirmasi kebenarannya.
”Apalagi kalau masing-masing tim senyap bertemu di lapangan, mereka pasti langsung saling deteksi. Kalau sudah begitu, tergantung strategi saja yang dimaksimalkan, siapa yang lengah pasti kalah,” tegasnya. (wid)