LUWU, FAJAR–Camat Latimojong Nur Agam mengaku terus menengahi kasus penebangan pohon cengkih milik Cones di Rante Balla oleh PT Masmindo, perusahaan tambang emas di Luwu.
Penebangan itu sangat disesalkan. Sebab, lahan yang akan dibebaskan masih tahap negosiasi, pihak PT Masmindo langsung main tebang pohon cengkih milik warga setempat.
“Saya juga kaget karena pihak Masmindo langsung menebang cengkih Pak Cones. Na belum ada kesepakatan harga,” kata Agam kepada FAJAR, Rabu, 18 September.
Menurutnya, hasil informasi dari istri Cones, harga yang ditawarkan oleh Cones mencapai Rp1 miliar. Sebab, lahan ini berisi 48 pohon cengkeh berbuah siap panen.
Luas lahannya juga mencapai 6.000 meter persegi atau setengah hektare lebih.Sementara pihak Masmindo menawar harga Rp600 juta. Cones sendiri masih bertahan di posisi harga awal.
Namun, di tengah kondisi negosiasi, pihak Masmindo langsung turun membersihkan lahan yang masih milik warga.
“Saya dari lokasi ketemu pemilik lahan. Hanya ketemu istri pemilik lahan. Pak Cones-nya lagi turun ke Bajo,” papar Agam.
Agam menjelaskan, Cones ini merupakan penggarap lahan milik milik Parengge Lemo. Luasnya satu hektare lebih. Parengge Lemo membagi dua lahan tersebut. Setengah hektare lebih didapatkan Cones dan setengah hektare lebih didapatkan Parengge Lemo.
Lahan milik Parengge Lemo telah dibebaskan Masmindo. Tinggal lahan milik Cones yang belum dibebaskan. Saat ini sementara tahap negosiasi harga. Lahan milik Cones ini rencananya akan dijadikan lokasi proses tahap konstruksi oleh PT Masmindo.