English English Indonesian Indonesian
oleh

Film “Solata” Diangkat dari Filosofi Orang Toraja: Lebih dari Sekadar Teman

Kata dia, proses syuting melibatkan kru dan pemain dari tiga kota, yaitu Makassar, Jakarta, dan Toraja. Dia menyampaikan, film Solata menceritakan tentang seorang relawan dari Jakarta yang memiliki program di Ollon, Tana Toraja, namun menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan programnya. Dalam perjalanannya, relawan tersebut bertemu dengan enam murid yang memiliki nama depan mirip dengan presiden Indonesia.

Solata juga menceritakan tentang konflik yang dialami tokoh utama, Angkasa, yang menghadapi berbagai masalah sebelum memutuskan pergi ke Toraja, seperti programnya yang dirugikan, resign dari pekerjaan, kematian ibunya, dan hubungan yang berantakan dengan kekasihnya. Di Toraja, ia pun kembali menghadapi berbagai masalah.

Namun, kata dia, film ini mengandung nilai. Misalnya, pada awalnya, dia memahami Solata sebagai teman. Tetapi, ketika mendalami Solata itu lebih dari sekadar teman. “Solata adalah seseorang yang sudah kamu anggap sebagai keluargamu sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Aty Kodong, salah satu pemain film “Solata”, mengatakan bahwa ini merupakan kali pertamanya ke Toraja, dan ia juga menjalani proses casting untuk film ini.

Sese Liwang, salah satu pemain film Solata juga menyampaikan bahwa film ini mengangkat isu sosial yang edukatif. Ceritanya merupakan sindiran halus namun menonjol, memberikan perhatian khusus kepada masyarakat sekitar terkait isu pendidikan, terutama mengenai banyaknya anak usia dini yang putus sekolah. (sri-uni/ham)

News Feed