SSI juga memetakan kelompok pemilih. Di kalangan kelas bawah atau grasroot, bapaslon Budiman–Akbar unggul dengan perolehan 52,65 persen. Ibas-Puspawati menyusul di posisi kedua dengan perolehan 36,33 persen. Kemudian Isrullah–Usman di posisi tiga dengan 2,93 persen.
”Budiman–Akbar juga unggul di kalangan pemilih milenial dengan 47,72 persen, Ibas–Puspawati 42,13 persen, dan Isrullah–Usman 2,54 persen,” bebernya.
Pada kategori pemilih terpelajar, Ibas–Puspawati unggul dengan perolehan 51,61% persen, Budiman–Akbar 32,26 persen dan Isrullah–Usman 6,45 persen. ”Artinya, kalangan sarjana ke atas atau pemilih rasional, masih banyak di kubu Ibas-Puspawati,” imbuhnya.
Di kalangan pemilih perempuan, Budiman-Akbar kembali unggul di angka 50,73 persen. kemudian Ibas-Puspawati 40.49 persen, dan Isrullah-Usman 6,93 persen.
”Secara keseluruhan masih ada 38,53 persen pemilih yang masih ragu menentukan pilihan (swing voters). Sehingga mereka berpotenai mengubah pilihannya. Maka peluang berubahnya posisi elektabilitas kandidat ini masih terbuka,” tuturnya.
Direktur Riset SSI Bambang Mappatunru menegaskan, survei yang mereka lalukan menggunakan metode acak terhadap 410 responden yang tersebar di seluruh kecamatan. Itu dimaksimalkan secara tepat dan secara proporsional.
”Kami menyesuaikan dengan SDM yang kami miliki. Metodenya multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error-nya 4,8 persen,” terangnya. (wid)