English English Indonesian Indonesian
oleh

Maulid Rasulullah: Sebuah Usaha Merawat Ingatan Bersama

Saat menyaksikan persiapan puncak acara maulid dan bagaimana semangat kebersamaan tercermin antarwarga, ini seharusnya bisa menjadi refleksi bagi orang muda yang memiliki spirit dan energi lebih besar untuk bisa belajar dari tradisi dan kebiasaan masyarakat di desa. Selain kebersamaan, nilai-nilai ketekunan juga sangat terpelihara. Sebagai contoh, dalam tradisi maulid, warga desa harus menumbuk padi di lesung (tidak boleh menggunakan mesin penggiling).

Persiapan itu dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat desa. Sungguh sebuah bentuk komunalitas yang menjadi ciri terpenting nusantara, yang sudah sangat jarang dilakukan, apalagi pada era digital saat ini. Sebagai bagian dari pemuda, saya merasa ini adalah bagian dari tanggung jawab untuk mengingatkan dan memantik orang muda agar tidak lepas dari asal usulnya.

Tanpa maulid, syair-syair Islam kehilangan dendangnya. Warga desa tak lagi berkumpul bersama menghias telur. Tak ada obrolan, negosiasi, dan kolaborasi. Semua orang merasa sendiri, bahkan ketika budaya komunal itu dilepaskan dan setiap orang abai pada lingkungannya, di saat itu pula akar sejarah juga akan terputus. (*)

News Feed