FAJAR, MAKASSAR — Presiden dan Wapres RI terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 September mendatang. Pelbagai spekulasi pun bermunculan siapa yang akan mengisi posisi menteri, apakah orang partai sebagai imbal jasa politik atau profesional yang ditempatkan.
Beberapa informasi jumlah menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran ini akan meningkat dari jumlah era Jokowi-Ma’ruf Amin. Di mana jumlahnya hanya 34 menteri, terdiri dari empat menteri koordinator dan 30 menteri bidang.
Meski demikian banyak yang berharap kursi menteri nantikan akan diisi oleh orang berkompeten. Baik itu dari kalangan politisi maupun profesional, guna bisa berjalan dengan baik. Utamanya masalah ekonomi yang kini menjadi salah satu sektor yang harus diperhatikan. Semisal masalah deflasi yang terjadi selama empat bulan terakhir. Hal itu menjadi alarm darurat ekonomi Indonesia yang harus diselesaikan. Jika dibiarkan berlarut-larut, daya beli masyarakat akan semakin menurun, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, Suhardi mengatakan sebelum Pileg berlangsung, Apindo sudah memberikan rekomendasi Roadmap perekonomian yang diberikan kepada semua calon Presiden. Diantaranya berisi ketidakpastian hukum dan konsistensi kebijakan serta perbaikan kelembagaan dan teknologi dan SDM untuk mendukung lompatan produktifitas.
Optimalisasi kebijakan industri perdagangan investasi dan kompetisi usaha yang sehat, adopsi Environmental, Social, and Governance oleh bisnis dan mengembangkan industri hijau. Serta keberadaan infrastruktur, transisi energi, dan tersedianya sarana prasarana digital.