FAJAR, MAKASSAR — Sejarah Islam Perjalanan Budaya dalam Rangka Menelusuri Manuskrip Al-Qur’an Sebagai Bukti Peradaban Islam di Sulawesi Selatan diinisiasi oleh Merial Institude berkolaborasi dengan Ngariksa dan Makassar Hiritage Society, Jumat, 13 September 2024.
Perjalanan budaya ini mengangkat tema “Merajut Masa Silam yntuk Masa Kini dan Masa Depan” dengan mengunjungi beberapa Kabupaten (Makassar, Barru, Parepare, Pinrang, Wajo, Bone, Gowa, dan Takalar).
Komisaris PT Merial, Arief Rosyid menyampaikan, bahwa memahami masa lalu bagi generasi hari ini. Apalagi sebagai memori kolektif menjadi sangat penting untuk bisa menapaki masa kini dan masa depan dengan baik.
Banyak hikmah dan kebijaksanaan sebagai modal dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.
Helmi Ali Yafi mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri kembali dan belajar wawasan islam untuk mengimbangi kemajuan zaman hari ini. Khasan keilmuan masa lalu ini semoga bisa menjadi penambah acuan belajar untuk masa kini dan masa depan.
Prof Oman Fathurrahman sebagai Pengampu Ngariksa menyampaikan, bahwa kegiatan telusur manuskrip ini adalah undangan oleh Mas Muhammad Arief Rosyid Hasan dan Mas Helmi Ali Yafie, untuk mengunjungi kediaman Mas Helmi di Jampua, Pinrang.
Mas Arief berkabar, ada manuskrip mushaf al-Qur’an warisan keluarga yang diduga kuat sebagai tulisan dan warisan Syekh Zainal Abidin, seorang ulama setempat.
Namun, mushaf ini tidak boleh dibawa keluar, bahkan dibuka pun hanya jika ada izin keluarga.