English English Indonesian Indonesian
oleh

Hakikat Keteladanan Rasulullah SAW

Oleh Aswar Hasan

Rasulullah, SAW. Bukanlah hanya seorang nabi dan rasul, tetapi juga merupakan teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Beliau adalah sosok yang sempurna dalam segala hal, baik dalam akhlak, perilaku, terlebih dalam hal kepemimpinan. Bahkan, menjadi Rahmat bagi seluruh alam semesta. Surat Al-Anbiya ayat 107 yang artinya; “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ayat tersebut secara tegas menyatakan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ini berarti bahwa kehadiran beliau membawa kebaikan, kedamaian, dan rahmat bagi seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, maupun alam semesta.

QS. Al-Qalam ayat 4: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak mulia.” Ayat ini, penegasan dari Allah SWT langsung bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang sangat mulia, sehingga patut dicontoh oleh seluruh umat. Karena itu, ia adalah sosok teladan yang Agung dan pantas bagi kehidupan manusia. QS. Ali Imran ayat 31 menyatakan; “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Ayat ini menunjukkan bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah satu kesatuan.

Bahkan, sebagaimana firman Allah dalam surah Al Imran ayat 31 tersebut, ditegaskan lagi lewat hadis yang menyatakan: “Barangsiapa yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku” Hadist ini sangat populer dan indah yang memberikan motivasi bagi setiap muslim untuk terus berjuang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan kata lain, dengan mencintai Rasulullah SAW, kita berharap dapat meraih kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT dan bersamanya di surga.

Allah SWT telah menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia disebabkan karena sifat-sifatnya yang terpuji. Beliau memiliki sifat-sifat terpuji yang patut dicontoh, seperti jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan menyampaikan risalah Allah (tabligh). Keempat sifat yang terpuji tersebut merupakan syarat mendasar dan mutlak seorang pemimpin. Kehidupannya sangat sederhana, walaupun beliau adalah seorang nabi, namun beliau hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

Kasih sayang beliau terhadap semua makhluk, tidak pandang bulu. Beliau sangat menyayangi semua makhluk, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Beliau selalu bertindak adil. Selalu berlaku adil dalam segala hal, baik terhadap keluarga, sahabat, maupun musuh.

Setidaknya ada beberapa aspek keteladanan Rasulullah yang dapat dicontoh oleh umat manusia, yaitu: akhlak mulia. Meneladani akhlak beliau seperti sabar, tawakal, syukur, dan ikhlas dalam menghadapi kehidupan. Jika diperinci, paling tidak ada 3 (tiga) aspek sisi kehidupan beliau yang patut untuk kita teladani, yaitu: pertama, Ibadah. Beliau menjalankan ibadah sebagaimana yang dperintahkan (dituntunkan) oleh Allah SWT. Olehnya itu kita harus menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan beliau.

Kedua, Muamalah. Beliau berinteraksi dengan sesama manusia dengan baik dan santun, dan memperlakukan semua manusia sama sebagai ciptaan Allah SWT.
Ketiga, Kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin, beliau adalah contoh kepemimpinan yang adil dan bijaksana.

Meneladani beliau dalam segala aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara, akan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Hidup akan bahagia. Hidup akan menjadi lebih bahagia dan penuh makna. Menjadi Manusia yang lebih baik karena lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama Dengan meneladani Rasulullah, kita akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Kebahagiaan yang kita kejar selama ini. Wallahu a’ lam bisawwabe. (*)

News Feed