FAJAR, MAKASSAR — Sikola Cendekia Pesisir (SCP) sukses menggelar diskusi dan pemutaran film dokumenter di Ransum Cafe, Makassar, Rabu malam, 11 September 2024.
Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir.
Film dokumenter yang diputar bercerita tentang kondisi masyarakat pesisir Makassar dan Pangkep di Kepulauan Pangkajene, Sulawesi Selatan, yang dibuat oleh SCP dua tahun lalu tepat pada milad 5 tahun mereka.
Ketua Pelaksana Suara Pesisir, Sandrawali mengatakan, film ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir, terutama dalam hal akses pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa wilayah pesisir di Sulawesi Selatan tidak hanya terdiri dari dataran. Tetapi juga gugusan pulau yang memerlukan perhatian khusus,” ujar Sandrawali.
Film ini dibuat dengan harapan dapat menjadi alat untuk mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat pesisir dan mendukung upaya pemberdayaan mereka melalui pendidikan dan akses terhadap sumber daya.
Diskusi yang berlangsung setelah pemutaran film membahas berbagai tantangan pendidikan di daerah pesisir. Termasuk data dari Outlook Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) 2023 menunjukkan bahwa 80 persen nelayan kecil di Indonesia hanya mengenyam pendidikan di bawah tingkat SMP.
Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk komunitas sosial Sulawesi Selatan, akademisi dari berbagai kampus di Makassar, dan mahasiswa antusias berdiskusi dan merumuskan langkah-langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah pesisir.
