Jika Pemerintah
Hanya Siapkan 34 Ribu Unit
FAJAR, MAKASSAR– Kuota tambahan rumah subsidi yang rencananya akan dialokasikan 34 ribu unit, dianggap tidak cukup. Sebab, APERSI saja mengklaim butuh 25 ribu unit tambahan, belum lagi jika ditambah kebutuhan asosiasi yang lain. Khusus di Sulsel saja, kebutuhan pengembang yang tergabung di APERSI 12 ribu unit.
Sehingga, jika pemerintah kembali menggelontorkan anggaran untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk KPR subsidi sebanyak 34 ribu unit, maka diprediksi November sudah habis.
Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah mengatakan, tahun ini kuota yang sudah terserap sebanyak 166 ribu unit. Padahal, 2023 saja realisasinya mencapai 229 ribu unit. Artinya, ada rentang yang sangat jauh, terhadap kuota perumahan subsidi.
”Kemarin semua stakeholder sudah bertemu, termasuk APERSI dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF), kami berdiskusi, dan akan ada penambahan sekit 34 ribu unit. Karena pemerintah mau melengkapi total kuota sampai 200 ribu unit,” ujarnya kepada FAJAR, kemarin.
Menurut dia, meskipun ada kuota tambahan, namun itu masih sangat kurang. Sebab, realisasinya akan tetap berada di bawah tahun lalu. Dia menilai, seharusnya kuota total yang digelontorkan tahun ini setidaknya menyamai realisasi tahun 2023.
”Kami melihat minimal di atas 229 ribu, atau setara dengan realisasi tahun kemarin. Karena kalau terealisasi kuota tambahan yang 34 ribu itu, November sudah habis lagi,” lanjutnya.
Junaidi menegaskan, khusus APERSI saja, kebutuhan yang siap direalisasikan tahun ini sebanyak 25 ribu unit dan itu sudah ready semua. Sehingga, pihaknya akan fair kepada pengembangnya sendiri, dengan memprioritaskan stok yang sudah siap jual.