Bibit yang ditanam merupakan jenis Rhizopora spp dan Sonneratia spp. Penanaman bibit ini dilaksanakan bersama Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia dan kelompok masyarakat lokal pesisir yang mengelola Kawasan Mangrove Lantebung.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, menjelaskan bahwa Program Mangrove Blue Carbon tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga dampak ekonomi dan sosial. “Banyak masyarakat yang telah merasakan manfaat dari program konservasi mangrove, mulai dari kegiatan edukasi, penelitian, ekowisata, hingga kuliner. Kami berharap kegiatan ini berhasil dan menjadi pembelajaran bagi daerah lain di seluruh Indonesia,” kata Riki.
Program Mangrove Blue Carbon telah dijalankan oleh Yayasan KEHATI di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Kabupaten Donggala, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pandeglang, dan daerah lainnya. (*)