PAREPARE, FAJAR— Dewan tak setuju. Pemberlakuan sewa los di Pare Beach mesti ditunda.
Kebijakan Pemkot Parepare menerapkan sewa los kepada para pedagang di Pare Beach dianggap tiba-tiba. Biaya sewa Rp13 juta per tahun dianggap memberatkan pedagang.
Kondisi Parepare baru saja menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Sulsel. Kebijakan pemkot membuat para pedagang kaget. Apalagi, para pedagang sudah menempati Pare Beach selama 10 tahun.
“Kalau saya, sih, ditunda dulu (pembayaran sewa),” kata Ketua sementara DPRD Parepare Kaharuddin Kadir, Rabu, 11 September.
Parepare menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Sulsel pada Agustus 2024. “Ini, kan, kondisi perekonomian kita tidak bagus begini, masa justru menambah beban masyarakat,” ucapnya.
Inflasi tinggi akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Dia mendesak Pemkot Parepare meninjau ulang kebijakan sewa bagi pedagang di Pare Beach. Jika dipaksakan, malah akan berdampak bagi pedagang, seperti bangkrut.
“Jangan sembrono menerapkan kebijakan begitu. Kalau pelaku UMKM tidak sanggup dan bangkrut, ini, kan, jadi beban pemerintah daerah,” jelasnya.
Terpisah, Kadis Perindag Parepare Andi Wisna mengakui sejumlah pedagang datang dan meminta kebijakan untuk sewa los dibayar satu bulan saja. Bahkan sampai ada yang menangis untuk diberikan keringanan.
“Andaikan saya punya keputusan, biar bayar harian saja. Tetapi, ini aturan. Saya bebaskan membayar, saya yang kena karena tidak sesuai aturan,” jelasnya.
Saat ini sudah ada lebih 10 pedagang yang telah membayar setahun. Sementara, ada 24 pedagang yang terdaftar berdagang di kawasan Pare Beach. (ams/zuk)