FAJAR, GAZA–Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis menegaskan bahwa pekerja PBB harus dilindungi. Blinken menegaskan hal itu setelah serangan mematikan Israel terhadap staf PBB di sebuah sekolah Gaza.
Ketika ditanya tentang serangan hari Rabu terhadap sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, yang menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk staf PBB, Blinken berkata bahwa mereka sudah menyampaikan hal ini ke Israel.
“Pekerja PBB harus dilindungi. Kita perlu melihat situs-situs kemanusiaan dilindungi. Kami terus menyampaikan hal ini kepada Israel,” kata Blinek selama konferensi pers gabungannya di Warsawa dengan mitranya dari Polandia Radoslaw Sikorski dikutip dari AA.
Ia menambahkan bahwa mencapai gencatan senjata segera di Gaza adalah cara terbaik untuk memastikan perlindungan bagi masyarakat dan tempat-tempat.
Israel secara sistematis telah menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Berdasarkan aturan perang, menargetkan fasilitas sipil tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Bulan lalu, sedikitnya 100 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Sekolah Al-Taba’een di Kota Gaza, tempat lebih dari 6.000 orang terlantar berlindung.
Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu dan lebih dari 95.100 orang luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.