FAJAR, MAKASSAR-Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH UNHAS) menyelenggarakan sosialisasi dan talkshow mengenai program International Student Mobility Awards (IISMA) 2025, Selasa, 10 September 2024.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Dekan FH Unhas, Prof Hamzah Halim dan dibuka secara resmi Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Maskun. Acara ini dihadiri 135 mahasiswa dari angkatan 2022, 2023, dan 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Maskun menyatakan bahwa IISMA adalah peluang penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri secara komprehensif, tidak hanya dalam kemampuan bahasa, tetapi juga dalam membangun jaringan internasional dan mengonversi kegiatan akademis mereka ke dalam sistem perkuliahan lokal.
Ia juga menekankan bahwa saat ini, IISMA menawarkan skema pendanaan penuh maupun sebagian, dengan pilihan universitas yang tidak hanya terbatas di Eropa, tetapi juga di Asia, yang memiliki peringkat universitas lebih baik.
Sementara itu, Saaduddin, PhD, perwakilan dari Task Force Kantor Urusan Internasional, menyampaikan bahwa IISMA merupakan salah satu program unggulan dalam inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi fokus pemerintah.
Program ini ditujukan untuk mahasiswa semester 4 atau 6, baik untuk program sarjana maupun vokasi. Mahasiswa dapat memperoleh hingga 20 SKS MBKM melalui IISMA, dengan tiga jalur utama: Reguler, Afirmasi, dan Co-funding. Berbeda dengan program mobilitas lainnya, IISMA mendorong mahasiswa untuk mengambil program multidisipliner dan berperan sebagai duta Indonesia di luar negeri.
Persaingan IISMA sangat ketat karena seleksinya dilakukan di tingkat nasional. Beasiswa ini mencakup biaya pendaftaran, pendidikan, asuransi kesehatan, biaya keberangkatan, tunjangan hidup, tiket penerbangan, visa, dan dana darurat. Pendaftaran untuk program ini biasanya dibuka pada bulan Desember atau Januari.
Acara diakhiri dengan sesi berbagi pengalaman dari alumni IISMA, Rifli Mubarak, yang menyarankan agar para calon peserta mampu beradaptasi dengan baik selama mengikuti program ini.
Ia juga memberikan tips untuk menulis esai yang menarik dan hemat biaya hidup selama program berlangsung. Reza Tryandhi, alumni IISMA lainnya, menambahkan pentingnya persiapan jangka panjang seperti mengambil tes IELTS, mengingat tidak semua negara menerima Duolingo atau TOEFL IBT.
Kedua alumni tersebut menekankan pentingnya kemampuan diskusi aktif dan membaca banyak literatur selama mengikuti program. Informasi lebih lanjut mengenai IISMA dapat diakses melalui Instagram dan Twitter resmi IISMA. (*)