“Di surat pemberitahuan Musda kepada BPC sangat jelas bahwa lokasi Musda di Hotel Four Points, kenapa harus dipindahkan lain,” ujarnya.
Selain itu, kata Fadel, dari aplikasi Hipmi Go sudah disampaikan bahwa kegiatan Musda Hipmi Sulsel diadakan di Hotel Four Points dan juga di buku panduan yang diberikan tiap-tiap BPC.
Ketua Umum BPC Hipmi Bantaeng, Ardiansyah prihatin apa yang terjadi hari ini sepertinya Hipmi bukan sebuah rumah. Lantaran tidak memperlihatkan sikap demokrasi yang baik.
“Kami keberatan dengan proses Musda hari ini. Kenapa? Karena tanpa sepengetahuan saya lokasi Musda dipindahkan. Bukan takut, hanya saja secara mental kami terganggu secara psikologi,” ucapnya.
“Jadi BPP harus mengevaluasi kembali baik panitia maupun BPD, dan kita secara organisasi menolak ini,” sambungnya.
Sekretaris Umum BPC Hipmi Wajo, Amran mengatakan, teriakan perjuangan saat ini adalah kebaikan untuk organisasi Hipmi. Karena ini menjadi cerminan ke depannya.
“Kami di BPC Hipmi Wajo, kami tidak diberikan tanda ID untuk masuk di lokasi Musda. Kami merasa dikhianati dan kami mengharapkan hak kami untuk memilih dan dipilih dikembalikan,” tegasnya.
“Kami mau Musda ulang agar semua yang memiliki hak bisa mendapatkan haknya,” pintanya.
Sekretaris Umum BPC Hipmi Tana Toraja Toraja, Jens Batara, mengaku pihaknya sangat kecewa dengan pemindahan lokasi Musda. Padahal pihaknya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Ketua seperti tidak menganggap lagi pengurusnya dan rekomendasi baru yang dikeluarkan itu tidak pernah saya tanda tangan dan saya tidak pernah saya lihat. Bahkan kami sudah registrasi dan membayar tetapi sampai detik ini tidak ada seragam yang kami dapatkan sesuai yang dijanjikan. Kalau memang sudah ada registrasi dari BPC Hipmi Tana Toraja, kenapa google form-nya masih dibuka,” pungkasnya. (sae)
