“Dalam kesibukan sehari-hari, kita dibuat mudah untuk lupa akan hal-hal kecil yang sebenarnya penting.”
Ketika kami bertanya tentang hubungan puisi dan kehidupan sehari-harinya, Ibe menjawab bahwa “Ketika kita berbicara tentang hidup, panjang atau pendek, singkat dan tragis atau abadi di luar pemahaman, kita memaksakan sebuah kesinambungan pada hidup kita, dan kesinambungan itu adalah sebuah kefanaan.”
Lebih jauh lagi, Ibe mengatakan bahwa “dunia adalah arsip dan sains bergantung pada puisi, bahwa semua deskripsi ilmiah bersifat metaforis.”
Acara peluncuran buku mengundang Saleh Hariwibowo – Kapal Udara dan kurator pamerannya, Aziziah Diah Aprilya sebagai penanggap karya. Untuk acara pamerannya berkolaborasi dengan seniman dan pengarsip, Adin Amiruddin, Jasmin Ansar, Erika Rachma Aprilia, dan Hirah Sanada. Sementara yang menjadi tim produksi dan art handler adalah Ade Cakra Irawan, Irfan Marhaban, Arfan Rahman, Bilal Raviadi, Tri Kartini Putri, Maya Yahya, Diva Chairunnisa, dan Muhammad Mifta. (*)