MAKASSAR, FAJAR – Para suporter PSM Makassar gelisah. Bayangan mereka tentang stadion bertaraf internasional di Makassar mulai diragukan.
Ini lantaran rencana ground breaking Stadion Sudiang kabarnya urung dilakukan Presiden Jokowi, dalam kunjungannya ke Kota Makassar, Jumat, 6 September, hari ini.
Dewan Pimpinan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) Sadakati Sukma menilai, sedari awal pihaknya sudah ragu bahwa ground breaking ini bisa berjalan mulus. Sebab, sejak semula memang ada indikasi masalah.
”Sedari awal saya pesimis dengan rencana ground breaking itu. Karena memnag ada beberapa masalah, seperti KKOP dan lahan sekitar, banyak diklaim warga. Artinya belum bersih dari masalah hukumnya,” ujarnya kepada FAJAR, Kamis, 5 September.
Untuk Stadion Sudiang harus direncanakan dengan baik sejak saat ini. Semua harus jelas, agar kasus Stadion Barombong dan Mattonaging tidak terulang lagi.
”Saya rasa Stadion Sudiang bisa ada setelah ada gubernur dan wali kota baru. Karena kondisinya memang alot dan sepertinya memang agak sulit terealisasi tahun ini,” lanjutnya.
Padahal, di Makassar ada PSM dengan nama besar dan segala prestasinya. Kondisi tanpa stadion dianggap cukup memalukan, karena Pasukan Ramang terpaksa menumpang di stadion orang lain.
”PSM ini tim besar, loh, komposisinya sekarang menjanjikan. Tiga laga awal poin penuh dan bersaing di papan atas. Dengan tanpa stadion, pasti sangat berpengaruh besar terhadap psikologi pemain,” tuturnya.
Selain itu, bermain dengan status home tanpa disesaki suporter dianggap sangat hambar. Bahkan statusnya tidak jauh berbeda dengan melakoni laga tandang, lantaran suporter tidak bisa memberi dukungan secara masif.