English English Indonesian Indonesian
oleh

Kolaborasi RS Ibnu Sina-FK UMI Edukasi dan Periksa Kesehatan Masyarakat Mengenai Gangguan Mineral dan Tulang pada Penyakit Ginjal Kronik

Oleh karena itu, jika pasien sudah merasakan ngilu pada tulang, sebenarnya kondisi ini sudah agak terlambat. Padahal, dengan pemeriksaan sejak dini, gangguan ini bisa dicegah. Salah satu upaya pengobatan yang dilakukan adalah terapi hemodialisa atau cuci darah, yang bertujuan untuk mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan serta elektrolit tubuh. Terapi ini merupakan pilihan terbaik bagi pasien ginjal kronik stadium 5 selain operasi.

“Kami bekerja sama dengan RS Ibnu Sina untuk melakukan pemeriksaan ini, khususnya bagi pasien yang sedang menjalani cuci darah di RS Ibnu Sina,” lanjutnya.

Total ada sekitar 20 pasien yang hadir dan menjalani pemeriksaan. Proses pemeriksaannya cukup sederhana, dengan pengambilan darah sekitar 3-5 cc dari vena. Darah tersebut kemudian diperiksa di laboratorium, dan hasilnya dapat dilihat setelah tiga hari.

Koordinator Humas dan Marketing RS Ibnu Sina YW-UMI, dr. Nurhidayat, M.Kes, DPDK, mengatakan bahwa kegiatan ini akan rutin dilakukan sebagai bagian dari misi sosial rumah sakit, yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat. “Kami ingin masyarakat awam memiliki pemahaman yang benar tentang penyakit ginjal kronik dan cuci darah,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa banyak orang beranggapan bahwa harapan hidup pasien ginjal kronik sudah berakhir setelah didiagnosis. Namun, dengan melakukan ikhtiar seperti cuci darah, harapan hidup pasien bisa diperpanjang. “Dengan menggunakan alat yang menggantikan fungsi ginjal, harapan hidup pasien menjadi lebih lama,” ujarnya.

News Feed