English English Indonesian Indonesian
oleh

DIA Bakal Siapkan Program untuk Warga Berkebutuhan Khusus

FAJAR, MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat ada 46.342 pemilih masuk daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 .

Rincian pemilih diaabikitas. Untuk fisik 19.986 pemilih, intelektual 3.048 pemilih, mental 7.559 pemilih, sensorik wicara 7.135 pemilih, sensorik rungu 2.690 pemilih, dan sensorik netra 5.924 pemilih.

Lantas bagaimana bakal cakon kada atau wakil memperhatikan nasib warga berkebutuhan khusus ini? Bakal calon wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan bahwa paslon Danny-Azhar (DIA) akan menyiapkan forum khusus untuk mendengarkan aspirasi dari perwakilan atau komunitas tersebut.

“Perlu lebih dulu kita buka ruang mendengarkan aspirasi mereka. Buka akses luas untuk penyandang disabilitas, apa saja mereka butuh kita fasilitasi,” jelas Azhar, Selasa (3/9/2024).

Ketua DPW PKB Sulsel itu menyebutkan, setelah mendengarkan aspirasi maka pihaknya bisa meluncurkan program sesuai kebutuhan bagi warga berkebutuhan khusus.

Jika kelak Danny-Azhar mendapat amanah, maka program sebagai upaya Perintah daerah memberikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Baik untuk fisik, intelektual, mental, sensorik wicara, sensorik rungu, dan sensorik netra.

“Ini upaya agar saudara-saudara kita penyandang disabilitas bisa akses informasi. Mereka diberi ruang kreasi, serta kebutuhan lainya,” ungkapnya.

Menurutnya, urgensi pemenuhan hak penyandang disabilitas saat ini perlu dioptimalkan dengan mengacu pada kewajiban pemenuhan hak penyandang disabilitas, sebagaimana tertuang pada UU No. 8 Tahun 2016.

“Prioritas hak penyandang disabilitas yang belum terpenuhi karena berbagai hal, khususnya pada pelayanan Kesehatan, pemenuhuhan kebutuhan ekonomi, dan hak sama dalam pendidikan,” katanya,

Saat ini Penyandang disabilitas di Indonesia mayoritas adalah disabilitas penglihatan dan mayoritas penyandang disabilitas berada pada umur tidak produktif dan perempuan.

“Yang terpenting adalah memperhatikan kebutahan mereka seperti warga negara, dengan memberi penyediaan alat bantu,” tukasnya. (*)

News Feed