Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Terbitnya keputusan KPU terbaru tentang mekanisme Pilkda mengikuti keputusan MK, No 60 dan No. 70 telah merubah konstalasi politik Pilkada yang akan diselenggarakan November mendatang.
Walaupun demikian, pesan tulisan terbitan sebelumnya tetap relevan tentang urgensi perlunya aspek kebijakan perekonomian menjadi salah satu tema kampanye strategis bagi para calon kepala daerah yang ingin memenangkan Pilkada di tingkat Provinsi, kabupaten, dan kota di Sulsel khususnya.
Berikut akan dianalisis secara makro beberapa indikator utama aspek perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang perlu diamati selama lima tahun terakhir dan prakiraannya pasca Pilkda untuk bisa dijadikan referensi oleh para calon kontestan yang akan bertarung dalam menyusun visi, misi, dan rencana kerja yang direncanakan dan akan dilaksanakan dalam upaya menarik simpati dan kepercayaan para calon pemilihnya.
Hampir dua tahun lalu, satu periode jabatan kepala pemerintahan provinsi Sulsel telah selesai, dan saat ini dilanjutkan oleh kepemimpinan transisi hingga terpilihnya pemimpin definitif yang baru hasil pilkada yang akan dilaksanakan. Pada awal pemerintahan sebelumnya, harapan besar perekonomian Sulsel akan berkembang semakin baik berkat diterapkannya strategi pembangunan ekonomi berdasarkan visi-misi Pemprov Sulsel 2018-2023, yaitu Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkarakter.