English English Indonesian Indonesian
oleh

Kecepatan

Aidir Amin Daud

Di tengah suasana kekalahan Tim U-19 Indonesia dari Korsel 0-3 tadi malam, sesungguhnya ada kabar gembira datang dari gelaran Paralimpiade Paris 2024. Atlet para atletik Indonesia, Saptoyogo Purnomo berhasil menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Menjadi salah satu barisan manusia tercepat di dunia.
Saptoyogo mencatatkan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra. Ketinggalan 0,19 detik dari atlet Brasil Ricardo de Mendonca.

Apa yang dicapai Saptoyogo — dengan kategori difabel — memang tidak menghebohkan jagat dan dunia medsos Indonesia tetapi sesungguhnya ini bukan sembarang prestasi.

Di kalangan atlet Olimpiade sendiri manusia tercepat dunia Atlet Amerika Serikat, Noah Lyles mencatat waktu 9,784 detik sebagai peraih medali emas Olimpiade Paris. Noah lebih cepat dua detik dengan Saptoyogo (yang difabel). Dengan atlet Indonesia tercepat di Olimpiade Lalu Muhammad Zohri (catatan waktu 10,35 detik – tanpa medali), Saptoyogo mencatat waktu yang lebih lambat sekitar 1 detik.

**
Kita sudah mencatat bahwa pemerintah selama ini tidak membedakan penghargaan dan pemberian bonus kepada para atlet paralimpiade, sebagai yang dirasakan peraih medali Paralimpiade Tokyo empat tahun yang lalu. Euforia dari khalayak ramai tetap masih terasa sepi dibandingkan kehebohan atas pencapaian atlet Olimpiade Paris beberapa pekan lalu.

Kita berharap pencapaian medali di Paralimpiade Paris akan lebih baik dari Paralimpiade Tokyo. Kita mencatat di Paralimpiade Tokyo ada peraihan medali emas atas nama: Leani Oktila, Hary Susanto dan Khalimatus Sadiyah. Perak diraih: Ni Nengah Widiasih dan Dheva Anrimusthi. Saptoyogo sendiri saat itu meraih medali perunggu bersama Freddy Setiawan dan David Yacobs.

News Feed