“Jadi, ada beberapa bangunan yang sudah aus, sehingga memang perlu dilakukan renovasi total,” ucap Moh Inwan.
Pada 2020 lalu, pihaknya sudah membuat masterplan untuk pembangunan RSUD Lasinrang, nilainya sebesar Rp250 milliar.
“Kami sudah beberapa kali pergi di Kementerian Kesehatan di Jakarta sejak tahun 2021 untuk meminta bantuan dana. Namun, sampai hari ini dana tersebut belum turun-turun juga. Itulah sebabnya sehingga pelayanan di RSUD Lasinrang kadang terganggu,” bebernya.
“Namun kami tetap berusaha memberikan pelayanan maksimal walaupun sarana dan prasarana yang serba terbatas,” lanjutnya. (ams/zuk)