English English Indonesian Indonesian
oleh

Kuliah Umum Kedokteran Unismuh Makassar, Saad Ibrahim Bahas Agama dan Temuan Sains Modern Saling Berkaitan

Karena itu, ia mewanti-wanti civitas di Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar khususnya yang telah berstatus dokter, agar tak menganggap diri sebagai penyembuh. Sebab, Ibnu Sina sendiri, yang dikenal sebagai perintis ilmu kedokteran menyebut dimensi penyembuhan adalah otoritas Allah.

“Allah adalah As-Syafi’, yang memberikan penyembuhan. Dalam dimensi teologis, di Fakultas Kedokteran ini, tidak boleh ada dokter yang menyatakan dirinya bisa menyembuhkan, tetapi hanya bisa mendiagnosa dan memberikan obat. Soal kesembuhan itu otoritas Allah,” ucap Saad.

“Allah, di dalam kitab As-Syifa’ disebut sebagai otoritas yang berada pada hal-hal metafisika,” tambah dia.

Alumni Cornell University Tanggapi Saad Ibrahim

Salah satu jebolan Cornell University (Amerika Serikat) yang juga berstatus Guru Besar dalam ilmu kedokteran, Veni Hadju membenarkan cerita Saad Ibrahim soal inti ajaran Ibnu Sina bukanlah teknis kedokteran. Meskipun, salah satu karya Ibnu Sina pernah menjadi buku standar di semua Fakultas Kedokteran di seluruh dunia.

“Kitab As-Syifa’ ini isinya bukan teknis kedokteran. Tapi di bagian Al-Qanun itu saya pernah baca dan memang bicara tentang ilmu kedokteran dan buku ini pernah menjadi buku standar di seluruh fakultas kedokteran seluruh dunia, makanya Ibnu Sina disebut sebagai bapak kedokteran dunia di masa negara-negara Eropa belum berkembang. Tapi buku itu hanya menjadi standar di fakultas kedokteran hingga abad ke-18, setelah negara-negara Eropa maju, buku itu dianggap tidak penting lagi,” papar Veni.

News Feed