FAJAR, TEHERAN – Menteri luar negeri Iran yang baru menegaskan Teheran tidak berusaha menyebarkan konflik di kawasan tersebut, tetapi tidak takut dengan ancaman PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menyebarkan perang.
Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berbicara melalui telepon selama sekitar setengah jam pada hari Rabu, NHK melaporkan.
Iran telah menyatakan ingin membalas dendam kepada Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada bulan Juli.
Namun Iran mengindikasikan bahwa mereka akan memutuskan waktu dan metode pembalasan setelah melihat dengan saksama bagaimana pembicaraan berlangsung antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut NHK, Kamikawa mengatakan bahwa eskalasi situasi tidak akan menguntungkan kawasan atau masyarakat internasional. Ia mendesak Iran untuk menahan diri dengan mengatakan bahwa setiap upaya diplomatik harus dilakukan untuk menghindari ketegangan lebih lanjut.
Kamikawa juga meminta Iran untuk mendesak kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh di sana, termasuk Hizbullah Lebanon, untuk menahan diri.
Araghchi mengatakan Iran tidak ingin meningkatkan situasi saat ini di Asia Barat.
Para menteri luar negeri mengonfirmasi bahwa Jepang dan Iran akan menjaga komunikasi berdasarkan hubungan persahabatan tradisional mereka.
Kamikawa mengatakan kepada wartawan setelah panggilan telepon tersebut bahwa sambil tetap menjaga rasa urgensi, upaya diplomatik maksimal akan dilakukan untuk meredakan ketegangan.
