English English Indonesian Indonesian
oleh

Pelopor Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah, Prof Ambo Asse Raih Penghargaan di Solo

“Alhamdulillah, hari ini kita dapat berkumpul dalam suasana yang penuh berkah untuk melanjutkan komitmen kita dalam mengembangkan pendidikan pesantren di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ambo Asse juga memaparkan perkembangan lembaga pesantren di Sulawesi Selatan, yang telah berkembang dari hanya 12 pesantren menjadi 36 pesantren dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menyebutkan bahwa perkembangan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antar semua pihak yang terlibat.

Untuk menjamin keberlanjutan pembinaan pesantren Muhammadiyah tersebut, saat menjadi Rektor Unismuh, Ambo Asse memulai pembukaan PUPM dengan beasiswa.

Ia menjelaskan bahwa program beasiswa bukan hanya sekedar bantuan finansial, melainkan juga membangun komitmen bagi para mahasiswa untuk mengabdi di pesantren setelah mereka lulus.

“Saya selalu mengingatkan agar alumni kita kembali mengabdi di pesantren. Pimpinan Daerah setempat harus memberikan tunjangan agar terjamin kehidupannya. Bahkan jika memungkinkan, menikah di tempat pengabdiannya, agar terus berkontribusi di daerah tersebut,” ujar Ambo Asse.

Oleh karena itu, Ambo Asse menegaskan pentingnya gerakan infaq dalam mendukung keberlangsungan program pesantren. “Gerakan infak harus kita perkuat karena Muhammadiyah maju karena gerakan tersebut,” ujarnya.

Dalam Rakornas itu, delegasi LP2 PWM Sulsel berjumlah 10 orang. Delegasi tersebut yakni KH Lukman Abd Shamad Lc MPd, (Ketua LP2M PWM), Dr Muh Ali Bakri (Sekretaris LP2M PWM Sulsel), Dra. Masriwaty Malik, M.Th.I (Pesantren Ummul Mukminin Makassar), Dr Dahlan Lamabawa (Pesantren Darul Fallaah Bissoloro Unismuh), dan Andi Syamiluddin M.Pd. (Mudir Darul Arqam Punnia Pinrang).

News Feed