Gagas Program Ma’jabe
BELOPA, FAJAR–Penegakan hukum selama ini terkesan menegangkan dan menakutkan. Kejaksaan kini berupaya melakukan penegakan hukum secara humanis.
Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Zulmar Adhy Surya, SH, MH mengatakan, inovasi program Rumah Jaksa Belopa alias ma’jabe melibatkan 22 desa binaan di Kabupaten Luwu, sebagai upaya mencegah terjadinya pelanggaran pidana di tingkat desa.
“Jadi semua program pada seluruh seksi yang ada di Kejari Luwu sudah terbalut dalam inovasi program Rumah Jaksa Belopa alias ma’jabe ini,”kata Zulmar usai meluncurkan peogram Rumah Jaksa Belopa alias Ma’jabe pada 22 Desa Binaan di Kabupaten Luwu, pada Aula Kejari Luwu, Selasa 27 Agustus 2024.
Menurutnya, program bentukan atau inovasi Kejari Luwu, untuk menyelaraskan semua tupoksi pada kejaksaan dalam pelayanan kepada masyarakat, pada 22 Desa Binaan Kabupaten .Luwu, dalam satu program yakni ma’jabe.
Program ma’jabe dibentuk merujuk pada undang-undang nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Lalu Visi dan misi Presiden R.I Joko Widodo dan Wakil Presiden R.I Ma’ruf Amin yakni terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong. Lalu Misi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pengelolaan Pemerintah yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Selain itu, program ini berdasarkan tujuh Perintah Harian Jaksa Agung th.2024, yang ke dua, yakni Gunakan hati nurani dan akal sehat sebagai landasan di dalam melaksanakan tugas dan kewenangan. Ketiga adalah mujudkan soliditas melalui kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak guna mengakutalisasikan prinsip een en ondelbaar. Lalu keempat adalah benahi pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas secara efektif. Keenam melaksanakan penegakan hukum yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
