English English Indonesian Indonesian
oleh

Kuota Subsidi Habis, Pengembang Setop Pembangunan

”Kalau sampai lima bulan ke depan tidak ada kuota, kasihan tukang dan buruh kita. Pengangguran besar ini, Mario Bakti saja punya 100 pekerja lebih, mereka hidupi tiga sampai empat orang, artinya sekitar 400 orang tidak dapat pemasukan. Belum lagi perumahan lain,” tuturnya.

Ketua APERSI Sulsel Yasser Latief mengaku, pihaknya sudah menyurat ke Kementerian PUPR untuk meminta kuota tambahan. Itu belum mendapat respons pasti, namun arahnya lebih menyenangkan.

”APERSI Sulsel sudah mendorong ke Kementerian PUPR untuk penambahan kuota. Tetapi kami dengar kabar burung, September ada kuota tambahan 30 ribu unit Se-Indonesia,” ungkapnya.

Hanya saja, lanjutnya, meskipun ada tambahan kuota 30 ribu unit, itu tidak akan merata ke semua pengembang. Sehingga, dia berharap ada lebih banyak kuota tambahan yang diturunkan.

”Tetapi itu kan sedikit sekali kalau kita mau bagi-bagi Se-Indonesia. Misalnya Parepare dapat 50 unit, sementara developer di Parepare ada 30-an, artinya ada yang dapat dan ada yang tidak,” tuturnya.

Dia juga menganggap, keterbatasan kuota ini menjadi kendala juga untuk mitra bisnis. Sebab mereka yang biasanya menyuplai batu, pasir, semen, besi dan material lain, ini tidak ada order lagi. Ditambah pekerja yang nganggur lagi karena tidak. ada pembangunan.

”Tahun ini memang paling parah, karena masih Juli kuota habis. Biasanya kuota habis di Oktober atau November, tetapi Januari jalan lagi. Kalau kondisi ini berkepanjangan sampai Desember, enam bulan lah kami puasa,” tutupnya. (wid)

News Feed