FAJAR, MAKASSAR-Universitas Muslim Indonesia (UMI) menerima kunjungan dari Kedutaan Besar Malaysia sebagai bagian dari kegiatan silaturahmi. Kunjungan ini juga diiringi oleh pembahasan sejumlah isu melalui acara Ambasador Talk Series yang diselenggarakan di Auditorium Aljibra, Selasa, 27 Agustus.
Rektor UMI, Prof. Sufirman Rahman, menyatakan bahwa kehadiran Duta Besar Malaysia untuk Indonesia bertujuan memperkuat hubungan yang telah terjalin serta membahas kerjasama yang akan dibangun dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia. Saat ini, UMI tengah mengimplementasikan Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai perguruan tinggi di Malaysia melalui unit-unit yang ada di lingkup UMI.
“Kita sedang mengintensifkan tindak lanjut dari pertemuan ketika UMI berkunjung ke Malaysia. Kami bertemu dengan Menteri Pengajian Tinggi Malaysia dan secara resmi ingin mengembangkan program pembelajaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa program yang sedang dijajaki antara lain Recognition of Prior Learning (RPL), program gelar ganda (double degree), serta pertukaran budaya sebagai negara serumpun.
Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menyatakan bahwa kunjungannya ke UMI bertujuan untuk melihat sejauh mana program kerjasama yang telah berjalan. Selain itu, ia juga ingin mendekatkan diri dengan civitas akademika UMI dan menyampaikan beberapa hal krusial mengenai hubungan Indonesia-Malaysia.
“Sebenarnya, kunjungan ke Makassar ini lebih bersifat silaturahmi atau familiarisasi sebagai Duta Besar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa banyak daerah di Indonesia yang dikunjunginya. Khusus di Makassar, ia menyempatkan diri berkunjung ke UMI karena adanya banyak kerjasama antara Malaysia dan UMI.
“Kerjasama antara Malaysia dan Indonesia sangat luas, mencakup bidang diplomasi, ekonomi, dan pendidikan. Kunjungan ini diharapkan dapat menemukan ruang baru untuk kolaborasi,” jelasnya. (wis/*)