Dukungan ini membuat Mashur otomatis bisa bertarung di Pilkada Sidrap, meskipun hanya diusung oleh Golkar. Mashur mengungkapkan, pihaknya sedang membahas rencana deklarasi dan pendaftarannya di KPU Sidrap.
Sementara Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah yang telah mendaftar di KPU Sidrap pada Rabu, 28 Agustus, tetap membawa B1KWK yang telah mereka terima dari Golkar. SAR menjelaskan,mereka telah melewati berbagai tahapan untuk mendapatkan B1KWK dari Golkar. “Komunikasi dengan DPD II, komunikasi dengan pimpinan kecamatan. Lalu terbitlah rekomendasi di era Pak Airlangga, dan wakil saya, Ibu Nur Kanaah, adalah kader Golkar,” katanya.
SAR juga merasa heran setelah diundang ke DPP Golkar untuk menerima B1KWK, namun kemudian muncul B1KWK yang baru. “Tentu ini menjadi hal yang buruk dalam demokrasi kita, terutama ada oknum yang berusaha keras agar kami tidak mendapatkan B1KWK dari Golkar,” lanjutnya.
Dia pun tidak akan tinggal diam. Pihaknya bersama PAC akan melakukan protes, karena kami merasa B1KWK Golkar adalah haknya. “Insyaallah kami akan melakukan protes terkait hal ini,” tegas SAR. (ams/*)
